Singa Betina di Kebun Binatang Indianapolis Membunuh Jantan dalam Serangan Langka
Rincian Insiden
Pada hari Senin, staf Kebun Binatang Indianapolis menyaksikan insiden mengejutkan di kandang singa. Zuri, singa betina berusia 12 tahun, menyerang Nyack, singa jantan berusia 10 tahun yang merupakan ayah dari tiga anaknya. Penjaga mencoba untuk mengintervensi, tetapi Zuri tetap mencengkeram leher Nyack, menyebabkan kematiannya karena mati lemas.
Keadaan yang Tidak Biasa
Serangan tersebut telah membuat staf kebun binatang dan para peneliti bingung karena sangat tidak biasa bagi singa betina untuk membunuh jantan, terutama mereka yang telah hidup bersama dalam jangka waktu yang lama. Nyack dan Zuri telah hidup bersama secara damai selama delapan tahun tanpa tanda-tanda agresi.
Potensi Faktor Kontribusi
Para ahli berspekulasi tentang potensi faktor yang mungkin memicu serangan. Dinamika dominasi di kandang kebun binatang berbeda dengan di alam liar, di mana jantan biasanya mendominasi betina. Sebagai singa yang dibesarkan dengan tangan, Nyack mungkin lebih rentan daripada jantan liar. Sebaliknya, Zuri menunjukkan lebih banyak dominasi daripada betina pada umumnya.
Penangkaran dan Dinamika Sosial
Status pasangan sebagai hewan dalam penangkaran juga dapat berkontribusi pada insiden tersebut. Di alam liar, jantan biasanya meninggalkan anak-anaknya setelah dua tahun, meninggalkan betina untuk merawat keturunannya. Namun, dalam penangkaran, anak-anak telah mencapai usia di mana mereka akan mencari kemandirian dan peluang kawin. Hal ini mungkin telah menciptakan ketegangan antara Zuri dan Nyack.
Perilaku Nyack
Para ahli menyarankan bahwa perilaku Nyack sebelum serangan mungkin telah memainkan peran. Mungkin dia mendekati Zuri secara agresif, membuatnya merasa terancam. Atau, Zuri mungkin tidak dapat kawin karena kontrasepsi yang diberikan oleh staf kebun binatang.
Serangan Dua Tahap
The Washington Post melaporkan bahwa serangan itu terjadi dalam dua tahap. Zuri awalnya menyerang Nyack, yang melarikan diri. Namun, dia tidak beruntung di kesempatan kedua.
Cedera Fatal
Nekropsi resmi mengungkapkan bahwa Nyack meninggal karena mati lemas yang disebabkan oleh cedera di lehernya. Para ahli mencatat bahwa metode pembunuhan ini sangat kejam, karena singa biasanya menimbulkan luka daripada memberikan pukulan fatal.
Perilaku yang Tidak Dapat Diprediksi
Staf kebun binatang mengakui bahwa penyebab pasti serangan mungkin tidak akan pernah diketahui. Singa pada dasarnya tidak dapat diprediksi, dan kombinasi betina yang agresif dan jantan yang patuh dapat menciptakan situasi yang berbahaya.
Implikasi untuk Konservasi
Insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang pengelolaan dan konservasi singa dalam penangkaran. Para ahli menekankan perlunya pemantauan yang cermat dan pemahaman tentang perilaku singa untuk mencegah tragedi seperti itu di masa depan.
Tindakan Pencegahan
Mencegah serangan singa di masa mendatang membutuhkan pendekatan multi-faceted. Populasi singa dalam penangkaran harus dikelola dengan hati-hati untuk memastikan dinamika sosial yang tepat dan meminimalkan agresi. Penelitian tentang perilaku dan komunikasi singa juga dapat membantu mengidentifikasi pemicu potensial dan mengembangkan strategi untuk mencegah serangan.